KEWAJIPAN/TANGGUNGJAWAB SEORANG MUSLIM 1

Manusia dijadikan Allah dengan kewajipan atau tanggungjawab yang tertentu. Sesuai dengan fungsi dan keberadaannya sebagai khalifah dimuka bumi ini. Bahkan bukan manusia sahaja, kalau kita memperhatikan penciptaan Allah yang lainpun, semuanya ada fungsi dan peranannya masing-masing. Contohnya lebah, menghasilkan madu, ulat sutera mengahsilkan sutera, lembu menghasilkan susu, bahkan ulat kotoran (tahi) berperanan menguraikan kotoran, sehingga tidak berupa kortoran lagi. Allah telah menyebutkan semua ini seperti dalam firman-Nya:

Maksudnya: "Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menjadikan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari azab neraka." (Ali Imran :191)

Namun amat memperihatinkan andai kiranya, ada dikalangan manusia yang tujuan hidupnya hanya untuk makan dan berseronok sahaja. Sedangkan satu amanah besar dan tanggugjawab mulia yang Allah berikan keatas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi. Firman Allah swt:

Maksudnya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi." (al-Baqarah:30).

Mengakui atau tidak, sedar atau tidak, manusia kebanyakan lalai dengan akan firman Allah swt seperti diatas.

Pembaca yang budiman,
Suatu konsep mudah yang harus kita fahami bersama: Ada tanggungjawab, mesti ada pertanggungjawabannya, ada amanah mesti ada konsekuensinya. Terima atau tidak, konsep dan hakikat ini akan tetap terjadi pada setiap diri kita. Allah akan bertanya kepada kita bagaimana kita telah melaksanakankan kewajipan atau tanggungjawab yang telah Allah berikan kepada kita. Kalau boleh saya ingin mengandaikan begini: Mungkin Allah tidak akan bertanya kepada kita berapa peratus kejayaan dari hasil usaha kita..?atau berapa banyak orang yang telah kita ajak kepada kebaikan...?Tetapi Allah akan bertanya, apa usaha yang kita lakukan untuk memenuhi tanggungjawab atau kewajipan yang telah Allah berikan kepada kita dan bagaimana kesungguhan kita...?

Satu firman Allah yang harus kita renungkan bersama dalam surah al-Mukminun: 115 - 116 yang bermaksud:

Maksudnya: "Maka adakah patut kamu menyangka bahawa Kami hanya menciptakan kamu, sia-sia saja? dan kamu menyangka tidak akan dikembalikan kepada kami.?"

Kalau kita kembali bertemu dengan Allah, pasti Allah akan bertanya kepada kita akan tanggungjawab tersebut kepada kita.

Melihat kepada pembahasan yang kita bahas pada saat ini, "kewajipan" itu biasanya berkait dengan "hak". Sedangkan maksud "hak" dan kewajipan itu dapat kita fahami sebagai berikut:

"Kewajiban" adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain, masyarakat, atau bakti kita kepada Allah swt.

"Hak" adalah sesuatu yang diterima.

Seandainya kewajipan tidak dilaksanakan, mana mungkin kita akan mendapatkan hak yang kita harapkan dari Allah swt. Allah menegaskan seperti yang terkadung dalam firman-Nya:

Maksudnya: "Sesiapa yang beramal soleh, dari lelaki atau perempuan sedang ia beriman, Maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan dia dengan kehidupan yang baik, dan sesungguhnya kami akan membalas mereka dengan memberikan pahal yang lebih, dari apa yang telah mereka kerjakan."

Amal soleh adalah kewajipan yang kita laksanakan, sedangkan kehidupan yang baik, dan balasan pahala yang lebih yang Allah janjikan itu adalah hak yang berhak untuk diterima dan dinikmati oleh orang yang melakukan amal soleh tadi. Mana mungkin dapat hadiah kalau tidak ikut serta dalam perlombaan kebaikan ini.

Antara kehidupan kita sebagi seorang muslim dapat kita bahagikan kepada tiga. Ini akan kita lihat pada pembahasan selanjutnya.


Jika ada komen, atau sebarang kesalahan dalam tulisan ini, tolong maklumkan.

Wallahua'lam